Struktur Benih dan Perkecambahan Tanaman Monokotil dan Dikotil
Oleh :
Fitri Devyanthi Putri Abdillah
A42220039
Golongan A
Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Pangan
Jurusan Produksi Pertanian
2023
1. Struktur Benih
Apa yang dimaksud dengan benih ?
Benih merupakan struktur biologis yang berfungsi untuk reproduksi tumbuhan. Secara umum, benih adalah perkembangan organ tumbuhan yang mengandung embrio (calon tmbuhan baru) dan cadangan makananyang diperlukan untuk awal pertumbuhan tanaman. Proses penyerbukan dan pembuahan pada tumbuhan mengarah pada tumbuhan mengarah pada pembentukan benih, yang kemudian dapat tersebar dan tumbuh menjadi tumbuhan baru jika mendapatkan kondisi lingkungan yang cocok. Benih diartikan sebagai biji yang telah mengalami perlakukan khusus sehingga dapat dijadikan sarana dalam memperbanyak tanaman. Bibit yaitu benih/biji yang telah disemai sebelumnya yang akan ditanam ke lahan/media tanam dan memenuhi persyaratan dalam budidaya tanaman. Termasuk dalam kategori bibit yaitu hasil cangkokan, sambungan, okulasi, kultur jaringan dan bibit hasil perbanyakan vegetatif lainnya (Sutopo, 2010).
Tumbuhan monokotil adalah tumbuhan berbiji atau berkeping satu yang merupakan salah satu dari dua kelompok besar tumbuhan berbunga yang bijinya tidak membelah karena hanya memiliki satu daun lembaga. Tumbuhan dikotil adalah tumbuhan berbiji belah atau berkeping dua yang merupakan segolongan tumbuhan berbunga yang memilki ciri khas yang sama dengan memiliki sepasang daun lembaga (kotiledon: daun yang terbentuk pada embrio) berbentuk sejak dalam tahap biji sehingga biji sebagian besar anggotanya bersifat mudah terbelah dua (Kartasapoetra,1986)
Langkah-Langkah untuk Mengamati Struktur Benih
Bagian-bagian benih terdiri dari 3 bagian dasar embrio, jaringan penyimpanan cadangan makanan, dan kulit benih. Pengamatan struktur-struktur benih dapat dilakukan dengan memotong secara vertikal dan horizontal yang kemudian dapat menunjukkan bagian dalam benih.
Adapun peralatan yang dibutuhkan dalam pengamatan ini adalah pisau (cutter), talenan, dan kaca pembesar. Bahan yang digunakan untuk pengamatan ini adalah benih jagung, benih mentimun, benih kedelai, benih padi, benih kacang panjang, benih kacang tanah, benih kacang hijau, dan benih lamtoro.
Prosedur kerja ;
1. Direndam benih selama 24 jam
2. Dilakukan pembelahan secara vertikal atau horizontal
3. Diamati struktur benih pada setiap benih yang disediakan
4. Diidentikasi pada setiap struktur bagian benih
Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan biji tanaman dikotil terdiri beberapa bagian yaitu sebagai berikut.
1.
Plumula yaitu embrio yang akan tumbuh menjadi batang dan
daun.
2.
Hipokotil yaitu calon batang yang terletak di bawah daun
lembaga.
3.
Radikula yaitu embrio yang akan tumbuh menjadi akar.
4.
Embrio yaitu calon tanaman.
Sedangkan biji tanaman monokotil berupa terdiri dari beberapa bagian yaitu sebagai berikut.
1.
Koleoptil yaitu selubung ujung plumula.
2.
Plumula yaitu embrio yang akan tumbuh menjadi batang dan daun.
3.
Radikula yaitu embrio yang akan tumbuh menjadi akar.
4.
Koleoriza yaitu bagian yang menyelubungi akar.
5. Endosperm yaitu jaringan yang mengelilingi embrio dan
terdapat kotildeon yang mengandung candangan makanan.
Fungsi Struktur Bagian Benih
- Kulit Benih (seed coat atau testa) yang berkembang dari integumen atau perpaduan dari kulit buah (pericarp) dengan kulit biji atau pericarp dan kulit biji bersatu dengan tangkai ovule (funiculus).Fungsi dari kulit biji salah satunya mengatur perkecambahan dengan menyebabkan dormansi pada benih.
- Jaringan Cadangan Makanan pada benih terdapat beberapa struktur penting yang berfungsi sebagai jaringan cadangan makanan, yaitu kotiledon (kelas kotiledoneae), endosperm (kelas monokotiledoneae), dan perisfern (famili Chenopodiaceae dan caryophyllaceae), cutellum (grasse ; rumput-rumputan). Jaringan penyimpan cadangan makanan mengandung pati, protein, dan beberapa jenis enzim.
- Embrio terbentuk setelah proses pembuahan atau fertilisasi di mana sel telur (ovum) bertemu dengan sel sperma dan membentuk zigot. Embrio ini mengandung semua informasi genetik yang diperlukan untuk membentuk tanaman baru. Salah satu fungsi dari embrio yaitu pembentukan struktur tanaman baru.
2. Perkecambahan Benih
Pengertian Perkecambahan
Tipe perkecambahan
- Tipe Hipogeal adalah proses perkecambahan benih dimana kotiledon tetap dipermukaan tanah. Hal ini terjadi karena pada tahap awal pertumbuhan embrio, epikotil tumbuh lebih panjang dibandingkan hipokotil.
- Tipe Epigeal adalah suatu proses pertumbuhan benih dimana kotiledon muncul ke atas permukaan tanah. Ketika proses itu terjadi maka akan berotosintesis dan menggantikan daun yang belum terbentuk.
Bagaimana Langkah-Langkah Pengamatan Perkecambahan ?
Hasil Pengamatan
Apa sih Faktor yang Mempengaruhi Perkecambahan ?
- Faktor Internal
- Faktor Eksternal
Ciri - Ciri Perkecambahn Epigeal
Ciri - Ciri Perkecambahan Hipogeal
- Kotiledon tidak terangkat, akan tetapi berada di dalam tanah.
- Radikula dapat tumbuh dan berkembang membentuk akar.
- Plumula berkembang hingga permukaan tanah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar